Jumat, 11 Februari 2011

tabrani rab

Mafia Indonesia
Tabrani Rab
Riaupos > November 21, 2010


Adalah kasus korupsi. Darimana asalnya? Mudah ditebak. Seorang pegawai rendahan pajak berpangkat IIIa yang sama dengan S1 masuk ke dalam pegawai pajak. Kemudian sang pegawai ini bermain mata dengan pimpinan-pimpinan partai. Siapa saja yang berkenan? Antara lain Aburizal Bakrie. Patgulipat pajak yang ratusan miliar jatuh hanya jadi ratusan juta. Permainan pada tingkat ini tentulah permainan anak SD. Akan tetapi ketika diketahui di belakang Ical ini adalah sang ketua Golkar maka perkara ini pun jadi heboh.

Apa pasal? Karena sang pegawai bermain mata antara duit yang dimiliki dengan kasus pertentangan partai di Indonesia. Tentulah antara SBY dengan Aburizal Bakrie. Dan tak tanggung-tanggung lebih dari 60 persen suara dimenangkan SBY sementara sang Golkar tinggal jadi anak kecil. Sang ketua Golkar Yusuf Kalla yang dulu jadi wakil presiden dengan mudahnya ditindak dan kepepet ke PMI. Permainan Ical dengan Gayus ini tak lagi sembarangan. Sebab masalahnya yang satu menuju partai besar yakni Demokrat dan yang lainnya sudahlah duit dipreteli oleh Gayus kini Ical sedang ditangani Kapolri, adakah pertemuan antara Ical dengan Gayus di Bali. Dipasanglah CCTV di kamar Gayus. Tapi bagaimana mencari perbualan antara Gayus dengan Ical di Bali? Bola ini pun menggelinding ke TVone dan sempat pula Ical ditanya sang sekretaris pengacara yang memimpin TVone “Apakah ada pertemuan dengan Gayus di Bali?”.

Pada Sabtu pagi, Ical disebut-sebut bertemu Gayus di sebuah resort yang dimiliki seorang politisi Golkar. Ical diduga didampingi Fuad Hasan Masyhur, ketua bidang informasi dan penggalangan opini DPP Golkar yang juga pemilik travel haji dan umrah yang terkenal. Sebelumnya diberitakan Golkar mengancam akan menempuh langkah hukum jika isu tak sedap terkait pertemuan Ical dengan Gayus di Bali terus dihembuskan. Gayus sendiri sudah mengakui dirinya adalah sosok pria yang mengenakan wig yang tertangkap kamera sedang menonton pertandingan tenis di Bali.

Ical membantah adanya pertemuan itu dan menegaskan itu hanya intrik politik. Ical meminta semua pihak berhenti menebar isu pertemuannya dengan mafia pajak Gayus Tambunan di Bali. “Isu itu saya kira sesuatu yang tak layak kita teruskan, itu suatu bentuk intrik politik dan itu tak ada gunanya dan tak ada manfaatnya untuk bangsa yang produktif,” ujar Ical. Menurut Ical, intrik itu sengaja ditebar oleh kalangan yang takut dengan kekuatan Golkar. Ical minta pihak yang menebar intrik untuk memilih jalan persahabatan membangun bangsa. “Karena trik politik seperti itu harus diganti dengan pertukaran sesuatu ide dan gagasan untuk bangsa kita ke depan. Wajar saja dalam posisi Ketum Golkar yang dilihat kemajuan Golkar begitu besar mereka takutkan, mereka takut pada kemenangan Golkar di 2014 nanti,” kata Ical. Kehadiran Gayus dan Aburizal Bakrie di pertandingan tenis bisa jadi karena kebetulan semata. Tapi tak tertutup juga kemungkinan ada kaitannya dengan kasus suap yang melibatkan Gayus. Sebab, seperti diketahui, Gayus pernah mengaku mendapat suap sekitar Rp30 miliar dari tiga perusahaan Grup Bakrie, yakni Bumi Resources, Kaltim Prima Coal, dan Arutmin Indonesia.

Sebelumnya anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, sempat menuding Golkar sebagai partai yang kerap menganggu pemerintahan SBY. Dia menilai politisi Golkar kerap melakukan manuver politik yang mengganggu pemerintah. “Mereka (Golkar) yang sering bikin manuver politik. Kayak Bambang Soesatyo. Itu yang suka mengganggu suasana”.

Partai Golkar menolak disebut sebagai pengganggu pemerintahan. Sikap kritis dari Golkar justru dianggap untuk memperkuat pemerintahan. Komentar itu dilayangkan Sekretaris Golkar, Idrus Marham. “Kami justru konsisten, amanat kita untuk menjaga pemerintahan dalam sistem presidensial lima tahun ke depan. Kita mengkritisi dalam rangka menguatkan bukan untuk menjatuhkan,” kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. Menurut Idrus tugas dari partai politik terutama yang berada di DPR adalah melakukan pengawasan. Menurut dia, menjadi salah kalau kritis niatnya menjatuhkan. “Karena ketika pemerintahan ternyata gagal maka Golkar juga berada di dalamnya,” tukas Idrus lagi. Mestinya, sambung mantan ketua umum KNPI itu lagi, tradisi politik yang diwarnai dengan intrik harus diganti dengan perdebatan konsep. Ini sebabnya, Golkar kata Idrus telah mengubah pandangan partai dengan menggunakan konsep.

Terungkapnya pelesiran terdakwa kasus mafia pajak Gayus Tambunan memaksa Polri memperketat pengawasan di rumah tahanan markas komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. “Lihat sajalah nanti, kita sudah melengkapi dengan kamera CCTV, pintu masuknya kita pakai pemindai sidik jari, sudah kita pasang semuanya,” kata Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi. Sebelumnya, fasilitas itu tak ada di rumah tahanan tersebut, sehingga disinyalir praktik suap oleh tahanan terhadap aparat polisi penjaga rumah tahanan dapat berjalan mulus. Akibatnya, tahanan dapat bebas meninggalkan selnya. “Jadi insya Allah untuk saat ini di rumah tahanan Brimob, orang yang tidak berwenang tidak bisa keluar masuk Rutan, itu saja,” jelas Ito. Pengetatan pengamanan ini tak hanya berlaku pada Gayus yang mendekam di rumah tahanan tersebut, tapi juga terhadap dua tahanan lainnya yakni Komjen Susno Duaji dan Kombes Wiliardi Wizar.

Apa kata Ical? “Ini kan usaha saja untuk mengecilkan partai Golkar”. Padahal hubungan SBY dengan Ical biasa-biasa saja dalam hari ulang tahun Golkar ke-46. Padahal menurut Ical, Golkar sedang naik daun. Ke mana lagi kasus Gayus dan Ical bermain? Hadirin pun tahu bahwa Gayus bukan orang kecil. Tapi orang besar yang dimasukkan dalam penjara kecil. Maka TVone pun memuat berita “Gayus Mafia Indonesia” yang memainkan skandal politik dengan tema duit korupsi. Barulah polisi tahu perlunya dipasang CCTV di kamar Gayus. Tapi sudah terlambat. Yang jadi soal sekarang  bagaimana Pak Polisi bisa menangkap Ical? CCTV pun tak ada. Apalagi pembicaraan antara Gayus dengan Ical yang menyangkut duit. Inilah yang dibincangkan MetroTV susahnya berita pertama didapat. Aaa.. inilah mafia Indonesia.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar