Selasa, 08 Maret 2011

TENGKU DAHRIL

ZIARAH (CITY TOUR)
RIAUPOS > MARCH 6, 2O11

Ziarah atau city tour termasuk salah satu paket kalau kita melaksanakan ibadah haji ataupun umrah melalui travel biro. Para travel sengaja memasukkan ziarah ini sebagai salah satu program yang ditawarkan kepada para jamaahnya.  Walaupun sudah berkali-kali melakukan ibadah haji ataupun umrah, kelihatannya hampir tidak ada jamaah yang tidak mau ikut dalam kegiatan ziarah tersebut, walaupun obyek yang dikunjungi hampir tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Hal ini menandakan bahwa obyek yang diziarahi itu memang menarik dan layak untuk dikunjungi berkali-kali.

Di Mekah biasanya kita akan mengunjungi Jabal Sur tempat nabi bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy pada saat akan berhijrah ke Madinah. Kemudian kita akan dibawa ke Jabal Rahmah di Padang Arafah, tempat Nabi Adam bertemu dengan isterinya Siti Hawa setelah terpisah lebih dari satu abad lamanya. 

Selanjutnya kita akan mengunjungi Musdalifah dan Mina. Di sana kita akan dapat melihat bekas-bekas peninggalan sejarah Nabi Adam As dan Nabi Ibrahim As yang sangat terkenal. Setelah itu kita juga akan melewati Jabal Nur yang di atasnya terdapat Gua Hira sebagai tempat Rasulullah untuk pertama kali menerima wahyu. 

Selain itu ada juga para travel biro yang memberi kesempatan kepada para jamaahnya untuk mengadakan ziarah tambahan, misalnya mengunjungi tempat pembuatan Kitab Suci Alquran, musium sejarah dan kebudayaan Islam dan juga tempat peternakan unta dengan kesempatan membeli susu unta yang langsung diperah oleh para pemiliknya dengan harga 5 rial per botol.  Ziarah tambahan ini hanya diperuntukkan bagi para jamaah yang berminat saja dengan menambah ongkos sekitar 25 rial per orang. Di pabrik pembuatan Alquran para jamaah laki-laki biasanya akan mendapat kesempatan menerima hadiah sebuah Alquran setiap orang. Anak saya yang berumur  lima tahun pun pernah dapat Alquran ini sewaktu dia berumrah pada tahun 2008.

Di Kota Madinah kita dibawa ke masjid-masjid bersejarah seperi Masjid Quba, yaitu sebuah masjid yang dibangun pertama kali oleh Rasulullah sewaktu berhijrah ke Madinah. Salat sunat dua rakaat di masjid ini kononnya setara pahalanya dengan berumrah. Kemudian kita juga akan dibawa ke Jabal Uhud, yaitu suatu kawasan yang sangat bersejarah dalam perjuangan Rasulullah bersama para sahabatnya dalam menegakkan syariat  keislaman. Perang Uhud adalah perang yang sangat penting bagi umat Islam. Pada saat itu 70 orang sahabat rasul gugur sebagai syuhada, termasuk paman Rasulullah, Sadina Hamzah RA. Setelah ziarah ke Jabal Uhud, para jamaah ditawarkan untuk berkunjung ke Jabal Magnit.

Jabal Magnit merupakan sebuah tempat ziarah baru yang belum termsuk ke dalam paket yang ditawarkan oleh para travel biro tersebut. Karena itu kalau para jamaah berminat untuk berkunjung ke sana, maka ada biaya tambahan sebanyak sekitar 10 rial per orang. Pemerintah Arab Saudi telah membuat jalan buntu ke sana dengan membangun jalan lingkar pada penghujungnya. Sekitar lima (5) km dari ujung jalan lingkar inilah para supir akan memperlihatkan adanya daya tarik yang sangat luar biasa dari magnit yang bersumber dari bukit-bukit yang terdapat di kawasan ini, sehingga mobil akan berhenti dan bahkan berjalan mundur ke belakang jika kopling di lepas.  Semakin lama mobil akan semakin kencang mundur,  karena daya tarik magnit tadi walaupun jalannya mendaki ke belakang.  Pada waktu pulang para sopir sama sekali tidak lagi perlu menekan gas, cukup dilepas saja koplingnya, mobil akan berjalan dengan kecepatan tinggi, bisa mencapai 120 km per jam.  Hal ini merupakan sebuah keajaiban baru di kawasan ini yang sangat layak untuk dikunjungi. Bahkan masyarakat setempat sudah banyak menggunakannya  sebagai tempat perkemahan.

Menurut keterangan para supir mobil  yang sudah berdiam selama lebih dari 15 tahun di Arab Saudi, Jabal Magnit ini baru ditemukan sekitar 10 tahun yang lalu secara tidak sengaja oleh seorang pengemudi mobil yang memarkirkan mobilnya di kawasan ini. Tiba-tiba saja mobilnya hilang setelah diparkir pada suatu tempat di sana. Ternyata mobil itu berjalan sendiri, karena ditarik oleh magnit tersebut. 

Secara kebetulan sang supir lupa menekan rem tangan mobil tersebut.  Mulai saat itulah kawasan ini dikenal sebagai  kawasan Jabal Magnit. Memang bukit-bukit di sini kelihatan agak berbeda dengan bukit-bukit lainnya dengan puncaknya  yang agak meruncing. Di bagian terakhir dari kawasan ini terdapat batu-batu kecil yang turun dari atas  bukit membentuk sebuah kata dalam bahasa arab seperti menyebut nama Allah.

Inilah sebuah keajaiban alam yang sangat luar biasa yang menunjukkan tanda-tanda kemaha-besaran Allah SWT. Bagi mereka yang melaksanakan ibadah haji ataupun umrah, saya kira tidaklah rugi untuk berkunjung ke kawasan ini. Hal ini merupakan sebuah kawasan baru yang sangat istimewa menurut pemikiran saya. Tidak kurang dari lima (5) km panjang jalan, sang supir tidak perlu menggunakan kopling dan menekan gas, mobil akan berjalan sendiri dengan kecepatan tinggi. Sungguh Maha Besar Allah yang telah mencipta segala sesuatunya untuk kehidupan umat manusia.

Terakhir kita akan diberi kesempatan untuk mengunjungi perkebunan kurma. Di sana selain kita dapat melihat pohon-pohon kurma yang tumbuh dengan subur,  kita juga dapat membeli buah kurma muda, kurma masak, kacang arab, dan beraneka ragam kue coklat. Kita juga disuguhkan dengan air teh yang dapat diminum di bawah keteduhan pohon kurma yang rindang. Ini juga merupakan sebuah kenangan manis yang sulit untuk dilupakan.

Kehadiran biro perjalanan (travel  biro) yang mengatur sebuah perjalanan wisata memang merupakan suatu hal yang sangat  penting. Dari merekalah sebenarnya akan dapat diperoleh informasi yang lengkap tentang obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Apalagi jika biro perjalanan itu dilengkapi dengan alat angkutan yang baik serta pemandu wisata yang fasih dalam bahasa yang digunakan serta paham terhadap  obyek wisata yang akan dikunjungi, menyebabkan para pengunjung menjadi senang dan merasa puas.  Adanya koordinasi antara travel biro dengan pelayanan transportasi, hotel-hotel, rumah makan dan restoran serta obyek wisata yang akan dikunjungi merupakan sebuah sistem yang sangat menentukan bagi  kemajuan dunia wisata di manapun. Selagi sistem itu tidak dibangun, maka tidak akan ada kemajuan walaupun obyek wisata banyak yang layak untuk dikunjungi.

Saya melihat di Riau tidaklah sedikit obyek wisata yang sebenarnya layak untuk dikunjungi.  Obyek wisata itu bisa berupa keindahan alam, peninggalan sejarah, kebudayaan masyarakat maupun berbagai industri kreatif yang dibangun, namun karena sistemnya belum dibangun, maka hasilnya pun belum  optimal. Oleh karena itulah upaya kita untuk membangun sistem sangatlah penting dan menentukan masa depan.

Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau saya kira sudah layak memiliki sistem ciy tour seperti ini. Berbagai obyek wisata yang ada di kota ini sudah layak untuk dikemas dalam suatu paket wisata yang dapat ditawarkan kepada para pengunjung melalui hotel-hotel yang ada di kota ini. Apalagi pada tahun 2012 nanti Riau akan melaksanakan Pekan Olah Raga Nasional (PON) tentu saja tidak sedikit para pengunjung yang akan datang ke kota yang indah dan nyaman ini. Oleh karena itu sudah saatnya kita membangun suatu sistem, sehingga semua sub sistem yang terkait dalam sistem tersebut dapat  berjalan dengan baik dan benar.

Hal inilah yang saya maksud dengan sistem inovasi daerah (SIDA) yang sekarang sangat gencar saya perjuangkan melalui Balitbang Riau. Tanpa suatu sistem yang dibangun dengan baik, maka banyak pembangunan yang ada akan menjadi sia-sia. Istana Sayap di Kabupaten Pelalawan yang indah itu sebagai contoh sebentar lagi dikhawatirkan akan menjadi rumah tua dan akhirnya rubuh jika sistem itu tidak dibangun mulai sekarang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar